MELALUI BACAAN ALKITAB HARI INI :
MATIUS 8:1-34
1. Tuhan Yesus Kristus Mahakuasa. Penyakit menular seperti halnya penyakit kusta yang pada masa itu sulit disembuhkan sekalipun, ketika Tuhan Yesus berkenan menyembuhkannya maka penyakit kusta itu dapat sembuh-Nya juga.
Hal itu mengajarkan kepada saya bahwa ketika saya mengalami keadaan yang secara manusiawi sulit diatasi, saya dapat membawa masalah saya tsb kepada Tuhan Yesus Kristus dan Tuhan akan dapat mengatasi-Nya.
2. Ketika penderita kusta yang diceritakan itu telah disembuhkan Tuhan Yesus, oleh Tuhan Yesus orang itu disuruh memeriksakan diri kepada imam (pemimpin agama Yahudi yang salah satu tugasnya adalah memeriksa seorang kusta apakah ia telah benar² sembuh atau belum) untuk memastikan kesembuhannya.
Dari apa yang diperintahkan Tuhan Yesus pada mantan penderita kusta tersebut saya mendapatkan satu hikmat yaitu : "memeriksakan kesehatan diri itu sangat penting baik bagi diri saya maupun bagi orang lain". Bagi diri saya, setelah saya diperiksa dan mengetahui dengan pasti kondisi kesehatan saya seperti apa maka saya dapat segera mengupayakan pemulihan kesehatan saya ataupun menjaga kebugaran tubuh saya. Sedangkan bagi orang lain, setelah saya diperiksa dan ternyata hasilnya menyatakan bahwa saya menderita sakit/masih belum sembuh dari suatu penyakit terlebih penyakit itu dapat menular pada orang lain maka saya dapat mengisolasi diri agar orang lain tak tertular oleh penyakit saya.
3. Tuhan Yesus juga memerintahkan agar orang yang telah disembuhkan dari sakit kustanya itu mempersembahkan persembahan syukur kepada Allah sebagaimana diajarkan dalam Firman Tuhan.
Hal itu mengingatkan kepada saya bahwa setelah saya mendapatkan pertolongan Tuhan, maka hendaknya saya juga mempersembahkan persembahan syukur kepada Allah atau paling tidak mengucap syukur kepada Allah.
4. Biasanya kalau ada orang yang menderita sakit maka orang yang dimintai tolong untuk mengobati pasien yang sakit itu akan datang ke tempat tinggal pasien atau sebaliknya pasien yang sakit dibawa ke tempat orang yang akan mengobatinya. Namun, seorang perwira yang datang pada Tuhan Yesus meminta agar Tuhan Yesus mengatakan "sepatah kata" saja untuk kesembuhan hambanya. Ia mohon agar Tuhan Yesus tak usah datang ke rumahnya. Ia percaya bahwa cukup dengan perkataan "sepatah kata" dari Tuhan Yesus maka hambanya yang sakit dan saat itu tinggal di rumahnya akan sembuh. Dan benar, hamba perwira itu sembuh oleh "perkataan" Tuhan Yesus.
Melalui peristiwa itu saya mendapatkan sebuah hikmah bahwa ketika ada seseorang yang sakit (keluarga, teman, jemaat dsb), karena situasi tak memungkinkan bagi saya untuk mengunjungi orang sakit tersebut maka saya dapat membawa orang sakit itu ke hadapan Tuhan dalam doa. Meskipun saya mendoakannya dari jarak jauh, Tuhan dapat menyembuhkan orang sakit itu.
5. Dalam Kitab Yesaya telah dinubuatkan bahwa "Mesias (Yesus Kristus) akan memikul kelemahan kita dan menanggung segala penyakit kita". Itulah sebabnya, oleh Tuhan Yesus Kristus ibu mertua Simon Petrus disembuhkan dari sakit demam-nya. Demikian pula dengan banyak orang yang kerasukan setan yang dibawa kepada Tuhan Yesus, dengan sepatah kata dari Tuhan Yesus roh-roh yang merasuki mereka itu diusir pergi dan orang-orang yang menderita sakitpun disembuhkan-Nya.
Hal demikian dapat terjadi juga pada diri saya. Bahwa Tuhan Yesus dapat memulihkan kesehatan saya serta membebaskan saya dari kuasa roh-roh jahat.
6. Orang yang mengikut Tuhan Yesus harus mengikuti-Nya dengan motivasi yang tulus. Tak ada jaminan sosial yang akan diberikan Tuhan Yesus kepada para pengikut-Nya. Tuhan Yesus sendiri selama ada di dunia tak memiliki tempat tinggal tetap. Demikian pula orang yang berkomitmen mau mengikut Tuhan Yesus janganlah mengulur-ulur waktu atau menunggu sampai situasi dan kondisinya mendukung keputusannya itu.
Demikian pula dengan saya. Saat ini saya sudah menjadi pengikut Tuhan Yesus, maka saya harus terus menjaga agar motivasi saya tetap tulus dalam mengikuti-Nya.
7. Ketika para murid bersama Tuhan Yesus berlayar menggunakan perahu di danau, dalam perjalanan pelayarannya perahu yang mereka tumpangi diterpa angin ribut dan gelombang yang besar. Mengalami situasi seperti itu murid²-Nya menjadi ketakutan luar biasa. Tuhan Yesus menegor murid²-Nya atas sikap ketakutan mereka itu. Sikap "ketakutan" dan "panik" seperti yang ada pada murid² Tuhan Yesus waktu itu menunjukkan sikap "kurang percaya" mereka. Pada hal Tuhan Yesus ada bersama dengan mereka namun mereka masih tetap takut juga menghadapi keadaan mereka saat itu. Tuhan Yesus lalu menghardik baik angin ribut maupun gelombang besar itu. Yang terjadi kemudian semuanya kembali menjadi tenang.
Dari peristiwa itu saya mendapatkan satu pelajaran berharga bahwa ketika saya ada bersama Yesus maka tak ada alasan bagi saya untuk merasa takut secara berlebihan. Saya harus tetap menjaga hati saya agar tetap tenang menghadapi situasi apapun. Saya harus percaya bahwa Tuhan Yesus yang senantiasa menyertai saya akan sanggup menolong dan melindungi saya dalam keadaan seburuk apapun. Saya harus menghadapinya dengan berdoa kepada Tuhan Yesus dan dengan iman.
8. Walaupun setan² itu menakutkan, namun mereka tetap takhluk pada Tuhan Yesus Kristus. Mereka tahu betul siapa Tuhan Yesus Kristus itu. Itulah sebabnya ketika mereka bertemu dengan Tuhan Yesus, mereka merasa takut dan gentar.
Kalau setan² saja takut pada Tuhan Yesus, mengapa saya harus takut kepada setan² ? Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai saya, karena itu saya tak akan takut menghadapi setan².
9. Keberadaan orang gila yang dirasuki setan akan menakutkan dan membahayakan bagi banyak orang yang tinggal di daerah orang gila itu berada.
Ketika Tuhan Yesus membebaskan orang gila tersebut dari setan yang merasukinya ada harga yang harus dibayar. Setelah setan² itu diusir oleh Tuhan dan keluar dari tubuh orang yang dirasukinya, mereka lalu masuk ke dalam sekawanan babi yang ada di daerah itu. Akibatnya kawanan babi yang kebetulan ada di tempat itu menjadi "gila" hingga semuanya terjun ke jurang dimana di bawahnya ada danau. Semua babi itu pada akhirnya mati tenggelam di danau. Meskipun pemilik kawanan babi itu merasa dirugikan dengan kejadian itu, namun daerah dimana mereka tinggal telah dibebaskan dari kuasa setan yang menakutkan.
Dari peristiwa tersebut saya mengerti bahwa upaya pelepasan seseorang dari cengkeraman kuasa setan itu memerlukan pengorbanan. Ada harga yang harus dibayar baik oleh keluarga orang tersebut maupun oleh orang yang menolongnya. Namun demikian tak perlu risau karena ketika Tuhan Yesus melepaskan seseorang dari kuasa gelap atau kuasa setan, maka Tuhan sanggup memulihkan semua keadaan. Baik itu keadaan orang yang sebelumnya dirasuk setan itu maupun keadaan orang lain yang harus mengorbankan apa yang ia miliki demi pemulihan keadaan orang tersebut semuanya pasti akan dipulihkan Tuhan kembali.
AMIN 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar