Senin, 30 April 2018
Pukul 05:00 - 08:00
Ibadah Pagi
Pengantar Ibadah
1 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. 2 TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. (Mazmur 98:1, 2)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab
8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan." 9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.
13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku. (1Korintus 8:8-9, 13)
Pengantar untuk Renungan
Berkorban secara jasmani demi kebaikan rohani orang lain merupakan tanda kedewasaan rohani. Sebab pada dasarnya orang yang dewasa adalah pribadi yang rela mengesampingkan kenyamanan dirinya sendiri demi kebutuhan yang lebih penting dari orang lain. Sebagai contoh, seorang ibu akan rela mengesampingkan kenyamanan tidurnya dan bangun di tengah malam untuk memberi minum bagi bayinya. Demikianlah yang akan dilakukan oleh seorang yang dewasa secara rohani. Ia akan bersedia mengesampingkan kenyamanan jasmaninya apabila hal itu akan membawa kebaikan bagi kerohanian orang lain.
Prinsip ini diajarkan oleh rasul Paulus di dalam 1Korintus 8. Ia menjelaskan bahwa ia tidak akan makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala apabila hal itu membuat orang lain yang nuraninya masih lemah menjadi tersandung imannya. Walaupun sebenarnya makanan itu sendiri tidak akan mengganggu kerohanian Paulus, namun demi kebaikan rohani orang lain maka ia tidak akan memakannya. Dengan demikian Paulus mengutarakan bahwa di dalam bertindak seorang pengikut Kristus tidak sekadar memperhatikan kenyamanan dirinya sendiri, namun terlebih lagi ia akan menimbang apakah tindakannya itu akan merugikan atau membawa manfaat terhadap kerohanian orang-orang di sekitarnya. Seorang pengikut Kristus yang dewasa akan rela mengorbankan kenyamanan dirinya apabila hal itu akan membawa manfaat bagi kerohanian orang lain.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Menurut Anda, sudah dewasakah kerohanian Anda? Apakah alasan dari jawaban Anda tersebut?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Pagi ini aku menaikkan ucapan syukurku kepada-Mu, ya Tuhan. Firman-Mu mengajar diriku agar aku tidak hidup mementingkan diri sendiri, namun agar diriku dapat menjadi berkat bagi sesamaku. Engkau menghendaki agar hidupku dapat membawa kebaikan bagi kerohanian orang lain. Oleh karena itu tolonglah diriku agar aku rela mengesampingkan kenyamanan diriku apabila hal itu akan membawa orang lain lebih dekat kepada-Mu. Sehingga dengan demikian aku dapat hidup mengikuti teladan-Mu, yaitu hidup bukan hanya untuk diri sendiri namun untuk sesamaku.
Tuhan, aku menyerahkan hari ini ke dalam tangan-Mu. Sertai dan tuntunlah diriku di dalam kehendak-Mu, dan berikan kepadaku kepekaan untuk dapat mengenali bimbingan-Mu. Tolonglah diriku dengan Roh-Mu agar aku mampu menerapkan firman-Mu itu di dalam hidupku sehari-hari. Berikan kepadaku hikmat agar diriku mampu mengerjakan semua tugas dan tanggung jawabku secara maksimal, dan dengan demikian aku tidak menyia-nyiakan rencana-Mu yang indah bagi hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, amin.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Leksionari untuk Hari Ini
1Korintus 8
Mazmur 119:89-176
1Samuel 3-4