Mari mendaftarkan untuk ikut Sekolah Injil Liburan 2018
26 - 30 Juni 2018
pk. 08.00-13.00
di Gereja Baptis Indonesia Golden Boulevard, BSD City
JATISIA DENVA adalah Gereja Baptis Indonesia Golden Boulevard, BSD City (Anggota GGBI No.261). Tempat Pembinaan dan Persekutuan kami ada di Jalan Pahlawan Seribu, Kompleks Ruko Golden Boulevard Blok B. No. 8 - 9 BSD City, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten - Indonesia
Selamat Datang dan Selamat bergabung
Jumat, Juni 08, 2018
Sekolah Injil Liburan 2018
Selasa, Juni 05, 2018
IBADAH HARIAN
Selasa, 5 Juni 2018
Pukul 05:00 - 08:00
Ibadah Pagi
Pengantar Ibadah
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. (Mazmur 90:14)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab: Yohanes 15:9-12
9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. (Yohanes 15:9-12)
Pengantar untuk Renungan
Mengasihi sesama manusia akan mendatangkan sukacita yang penuh di dalam diri orang yang melakukannya. Hal tersebut antara lain disimpulkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Universitas Chicago. Di dalam penelitian tentang kesehatan dan kebahagiaan rumah tangga yang dilakukan pada tahun 2006 oleh perguruan tinggi di Amerika Serikat tersebut didapati bahwa rumah tangga yang diwarnai dengan kasih yang altruistik, atau kasih bersifat tidak egois akan berbahagia. Bukan itu saja, juga didapati bahwa orang yang mengamalkan kasih yang tidak egois itu juga akan berbahagia. Artinya, dengan mengasihi sesama manusia kita bukan hanya akan membahagiakan orang lain, namun kita sendiri juga akan mengalami kebahagiaan atau sukacita yang penuh.
Jalan untuk mengalami sukacita yang penuh inilah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada para pengikut-Nya sebagaimana yang dicatat di dalam Yohanes 15. Di situ ditulis Yesus berkata bahwa Ia telah mengasihi para murid-Nya. Lebih jauh Ia memerintahkan agar mereka mengikuti teladan-Nya, yaitu dengan saling mengasihi di antara sesama mereka. Lebih jauh, Ia juga menjelaskan bahwa dengan mengasihi orang lain, seperti yang telah Ia contohkan itu, maka sukacita yang Ia alami juga akan dialami oleh para pengikut-Nya. Dengan demikian maka mereka akan mengalami sukacita yang penuh atau berbahagia. Singkat kata, dengan mengasihi orang lain, seperti yang telah Yesus contohkan, maka hidup kita akan berbahagia.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Adakah orang yang menurut Anda tidak patut Anda kasihi? Apabila ada, apakah yang seharusnya Anda lakukan terhadap yang bersangkutan?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Tuhan, Engkau mengajar diriku bahwa dengan hidup memberi maka akau akan menerima. Dengan mengampuni maka aku akan diampuni. Dengan rela mati dari hidup yang lama maka aku akan dilahirkan ke dalam hidup yang baru. Dengan hidup mengasihi maka aku akan mengalami sukacita yang penuh. Tuhan, aku sadar bahwa acapkali aku mengalami kesulitan untuk mengasihi orang-orang yang berniat buruk dan merugikan diriku. Oleh karena itu aku memohon agar Roh-Mu menyanggupkan diriku untuk mengampuni mereka dan memampukan aku untuk mengasihi mereka seperti Engkau juga telah mengampuni dan mengasihi diriku.
Aku menyerahkan hari ini ke dalam tangan anugerah-Mu. Tolonglah diriku untuk mampu mengisinya dengan kehidupan yang berarti dan tidak sia-sia sehingga hari ini hidupku menjadi lebih bermakna dari sebelumnya. Tuhan, bukalah kesempatan bagi diriku pada hari ini untuk dapat menjadi saluran kasih-Mu kepada orang-orang yang memerlukannya. Tuntunlah diriku untuk hidup di dalam kebenaran-Mu dan mampukan diriku untuk hidup menyenangkan hati-Mu. Sertailah diriku dengan keberhasilan dan jauhkanlah aku dari semua hal yang jahat. Di dalam nama Tuhan Yesus, Sumber dan Teladan Kasih yang sempurna aku berdoa, amin.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Leksionari untuk Hari Ini
Yohanes 15
Amsal 5
1Tawarikh 23-24
www.ibadahharian.net
Senin, Juni 04, 2018
IBADAH HARIAN
Senin, 4 Juni 2018
Pukul 05:00 - 08:00
Ibadah Pagi
Pengantar Ibadah
1 Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. 2 Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. (Mazmur 95:1, 2)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab: Yohanes 14:1-3
1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:1-3)
Pengantar untuk Renungan
Iman kepada Tuhan dan firman-Nya akan menentramkan jiwa kita. Tak dapat dipungkiri bahwa hidup di dunia ini tidaklah bebas dari kesukaran. Pemahaman akan hal ini serta kesadaran akan keterbatasan diri kita akan membuat hati kita merasa gelisah dan takut untuk menghadapi masa depan. Namun apabila kita mempercayai kesetiaan Tuhan serta meyakini bahwa firman-Nya dapat diandalkan maka sebaliknya dari rasa gelisah dan takut hati kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera-Nya.
Hal itulah yang Tuhan Yesus sampaikan kepada para murid-Nya menjelang Ia akan ditangkap dan disalibkan seperti yang dicatat di dalam Yohanes 14. Di dalam suasana yang genting tersebut Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akan pergi ke rumah Bapa untuk menyediakan tempat bagi para murid-Nya dan Ia akan datang kembali untuk membawa mereka ke tempat Ia berada. Dalam kaitan semua itu Ia menasihati agar para murid-Nya tidak usah merasa gelisah, dan untuk itu mereka harus mempercayai kepada Allah dan kepada Yesus, di dalam hal ini mempercayai bahwa firman-Nya dapatlah diandalkan. Singkat kata, di dalam keadaan yang sesukar apapun hati kita akan tetap tenteram sebab kita percaya bahwa Tuhan setia dan Ia berkuasa menggenapi firman-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang seharusnya Anda lakukan di saat menghadapi masa yang sukar?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Tuhan, aku sangat bersyukur karena Engkau adalah pribadi yang dapat diandalkan. Di dalam masa yang sesulit apapun juga Engkau tidak akan pernah membiarkan diriku menghadapinya seorang diri. Sebaliknya Engkau berjanji bahwa Engkau menjamin masa depanku dan janji-Mu itu akan dapat diandalkan. Oleh sebab itu, di dalam segala keadaan hatiku akan merasa tenteram karena sesungguhnya Engkau setia dan sanggup menggenapi janji-Mu tepat pada waktunya.
Aku menyerahkan hidupku di sepanjang pekan yang akan aku lewati ini ke dalam tangan-Mu. Lindungilah diriku dari semua yang jahat dan bimbinglah diriku agar mampu mengerjakan semua tugas serta tanggung jawabku dengan sebaik mungkin. Aku menyadari bahwa kemampuanku sangatlah terbatas, namun anugerah-Mu memungkinkan diriku untuk mencapai keberhasilan di dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang harus aku kerjakan. Hanya dengan demikian barulah aku dapat menjadi saksi-Mu serta hidup memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Sang Pemimpin Agung aku berdoa, amin.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Leksionari untuk Hari Ini
Yohanes 14
Amsal 4
1Tawarikh 20-22
Sabtu, Juni 02, 2018
IBADAH HARIAN
Sabtu, 2 Juni 2018
Pukul 05:00 - 08:00
Ibadah Pagi
Pengantar Ibadah
Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku. (Mazmur 59:10)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab: Yohanes 12:2-3
2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. (Yohanes 12:2, 3)
Pengantar untuk Renungan
Memberi dengan kerendahan hati kepada Tuhan merupakan wujud dari kasih yang tulus kepada-Nya. Sebab kasih tidaklah semata-mata hanya diukur dari besarnya jumlah pemberian yang dilakukan oleh seseorang, namun juga perlu dinilai dari sikap hati yang melatarbelakangi tindakan dalam memberi tersebut. Walaupun jumlah yang diberikan sangat besar namun bila hal itu dilakukan dengan kesombongan maka sesungguhnya pemberian tersebut bukanlah suatu ungkapan dari kasih yang tulus. Hanya orang yang memberi dengan sikap rendah hati dan penuh pengorbananlah yang patut dipandang sebagai orang yang mengasihi dengan kasih yang sejati.
Kasih yang seperti itulah yang dapat dilihat dalam diri Maria seperti yang dicatat di dalam Yohanes 12. Ia meminyaki kaki Yesus dengan setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya dan menyeka kaki tersebut dengan rambutnya. Bagi seorang perempuan rambut merupakan lambang dari kehormatan. Oleh sebab itu menyeka kaki dengan rambut merupakan ungkapan kerendahan hati yang sangat mendalam. Dengan kata lain, Maria bukan hanya mengungkapkan kasihnya kepada Yesus dengan memberikan hartanya, namun terlebih lagi ia melakukan pengorbanan tersebut dengan kerendahan hati. Kasih yang tulus seperti inilah yang lebih harum dibandingkan keharuman minyak narwastu itu sendiri.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengasihi Tuhan Yesus dengan hati yang tulus? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Tuhan, Engkau terlebih dahulu mengasihi aku dengan mengorbankan diri-Mu sampai mati kayu salib demi menebus dosa-dosaku. Aku sadar bahwa sesungguhnya aku tidak pantas untuk menerima anugerah-Mu yang sangat besar itu. Oleh sebab itu, aku merendahkan hatiku di hadapan-Mu dan mengucap syukur kepada-Mu. Tolonglah aku untuk mengikuti jejak-jejak-Mu dengan juga rela mengorbankan yang terbaik yang aku miliki dalam hidupku kepada-Mu.
Di akhir pekan ini aku kembali berterima kasih untuk semua kebaikan-Mu yang telah aku alami di hari-hari yang lalu. Dengan kasih setia-Mu Engkau telah memimpin hidupku dan menolong diriku di setiap waktu. Aku menyerahkan hidupku hari ini ke dalam tangan-Mu. Sertailah diriku di semua hal yang akan aku kerjakan. Mampukanlah aku untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawabku dengan sebaik-baiknya. Jadikanlah diriku saksi-Mu di manapun diriku berada sehingga hidupku memuliakan nama-Mu. Aku panjatkan doaku ini di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, amin.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Leksionari untuk Hari Ini
Yohanes 12
Amsal 2
1Tawarikh 16-17
www.ibadahharian.net
Jumat, Juni 01, 2018
Ibadah Harian
Jumat, 1 Juni 2018
Pukul 18:00 - 22:00
Ibadah Malam
Pengantar Ibadah
Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati. (Mazmur 13:4)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab: 1Tawarikh 14:8-11
8 Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu majulah ia menghadapi mereka. 9 Ketika orang Filistin itu datang dan mengadakan penyerbuan di lembah Refaim, 10 bertanyalah Daud kepada Allah: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab: "Majulah, Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu." 11 Lalu majulah ia ke Baal-Perasim, dan Daud memukul mereka kalah di sana. Berkatalah Daud: "Allah telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos." Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim. (1Tawarikh 14:8-11)
Pengantar untuk Renungan
Kesukaran dapat menjadi ancaman, tetapi bagi orang yang hidup bergantung kepada Tuhan kesulitan akan menjadi peluang untuk mengalami kuasa-Nya. Adalah suatu kenyataan bahwa hidup ini tidaklah bebas dari kesukaran. Bahkan ketika kita mengalami berkat Tuhan pun adakalanya kesukaran datang mengancam dari orang-orang yang tidak merasa senang melihat Tuhan berbuat baik kepada diri kita. Namun apabila kita tetap hidup bergantung kepada Tuhan justru kesukaran tersebut akan diubah-Nya menjadi kesempatan bagi diri kita untuk mengalami kuasa dan berkat-Nya yang lebih besar.
Hal itulah yang dialami oleh Daud seperti yang dicatat di 1Tawarikh 14. Mendengar bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel maka orang-orang Filistin pun bergerak maju untuk menangkap dirinya. Menghadapi ancaman tersebut kembali Daud menyatakan rasa kebergantungan dirinya kepada Tuhan dengan memohon tuntunan Tuhan. Suatu sikap yang tidak sia-sia. Karena justru melalui kesukaran yang ia hadapi tersebut Daud melihat kuasa Allah yang menerobos para musuhnya dengan perantaraan dirinya. Singkat kata, kesukaran yang ia hadapi telah menjadi peluang bagi dirinya untuk mengalami pertolongan dan berkat Allah yang lebih besar.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Langkah-langkah apakah yang harus Anda lakukan ketika menghadapi kesukaran yang menghadang?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Ya Tuhan, aku menyadari bahwa hidupku tidak pernah bebas dari kesukaran. Namun bila aku hidup dengan bergantung kepada-Mu maka kesulitan yang aku hadapi justru akan menjadi kesempatan bagiku untuk mengalami kasih dan kuasa-Mu. Bahkan semakin besar tantangan kehidupan yang aku alami maka semakin besar pula kemuliaan yang akan aku alami di dalam pertolongan-Mu. Karena sesungguhnya kuasa-Mu tidak terbatas dan kasih-Mu tetap untuk selama-lamanya.
Tuhan yang mahabaik, aku menyerahkan hidupku ke dalam anugerah-Mu yang tiada batasnya itu. Tuntunlah aku untuk berjalan di dalam jalan-jalan-Mu dan sertailah diriku di setiap waktu. Aku yakin bersama-Mu aku sanggup melakukan pekerjaan-pekerjaan yang jauh lebih besar dari keterbatasanku. Anugerah dan pertolongan-Mu memungkinkan diriku untuk hidup melampaui segala keadaanku. Dengan penuh harap kepada-Mu aku mempercayakan masa depanku ke dalam kasih setia-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus yang limpah dengan kemurahan aku berdoa, amin.
Doa Syafaat
Berdoalah untuk orang-orang yang sedang memerlukan dukungan doa Anda.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
IBADAH HARIAN
Jumat, 1 Juni 2018
Pukul 05:00 - 08:00
Ibadah Pagi
Pengantar Ibadah
Sebab Engkaulah, ya TUHAN, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala allah. (Mazmur 97:9)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab: Yohanes 11:4-6
4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." 5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada. (Yohanes 11:4-6)
Pengantar untuk Renungan
Pertolongan Tuhan tidak selalu datang pada waktu yang kita inginkan, namun selalu Ia ulurkan dengan indah pada waktu yang Ia rencanakan. Acapkali orang merasa putus asa dan kecewa ketika ia menanti-nantikan pertolongan Tuhan dan seakan-akan harapannya tersebut tidak juga kunjung menjadi kenyataan. Padahal rencana Tuhan tidaklah selalu sama dengan rencana kita. Demikian juga jadwal waktu kerja-Nya tidak selalu seperti yang kita kehendaki. Namun walaupun demikian yang pasti pertolongan-Nya selalu datang tepat pada waktunya dan Ia menjadikan segala sesuatu lebih indah daripada yang kita rencanakan.
Hal itulah yang dicatat di dalam Yohanes 11. Mendengar kabar tentang Lazarus yang Ia kasihi sedang menderita sakit, Tuhan Yesus tidak dengan serta merta datang dan menyembuhkan yang bersangkutan. Tetapi dengan sengaja Yesus tinggal dua hari di tempat Ia sedang berada dan baru sesudah itu pergi ke Betania, desa tempat kediaman Lazarus dan saudari-saudarinya. Di dalam pemahaman manusia bisa saja tindakan Yesus ini dianggap sebagai suatu keterlambatan. Tetapi yang pasti justru melaluinya Lazarus mengalami mujizat yang sangat besar, yaitu kebangkitan dari kematian. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat dan Ia selalu bekerja dengan indah sesuai dengan jadwal waktu-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang Anda rasakan ketika doa Anda tidak kunjung Ia kabulkan? Apakah yang seharusnya Anda lakukan di dalam situasi tersebut?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Ya Tuhan, aku menyadari bahwa pertolongan-Mu tidak pernah datang dengan terlambat sekalipun tidak selalu ada pada waktu yang aku inginkan. Aku mengakui bahwa hikmat-Mu jauh lebih tinggi dibandingkan pengetahuanku, rancangan-Mu tidak selalu sama dengan rencanaku, jadwal waktu-Mu tidak harus sama dengan jadwal waktuku. Oleh karena Engkau mahatahu, Engkau mengerti waktu yang tertepat dan di dalam rahmat-Mu yang tidak terbatas, Engkau selalu bekerja tepat pada waktunya.
Aku menyerahkan diriku hari ini ke dalam tangan-Mu. Tolonglah aku dengan tuntunan Roh-Mu agar aku mampu hidup di dalam jalan dan ketetapan-Mu. Kehadiran-Mu di dalam hidupku meneguhkan imanku dan penyertaan-Mu memungkinkan aku untuk hidup di dalam damai sejahtera-Mu yang berlimpah-limpah. Di tengah badai kehidupan Engkaulah batu karang tempat perlindunganku. Ya Allah, kota bentengku, kepada-Mu aku berharap dan Engkau tidak akan pernah mengecewakan hatiku. Aku menyerahkan doa dan harapanku ke dalam tangan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Sumber pengharapanku aku berdoa, amin.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Leksionari untuk Hari Ini
Yohanes 11
Amsal 1
1Tawarikh 13-15
Asas Kepercayaan Kami
Asas kepercayaan yang berikut merupakan dasar teologia kehidupan dan pelayanan Gereja Baptis Indonesia Golden Boulevard, BSD City:
1. Alkitab adalah Firman Allah yang telah diilhamkan kepada manusia dan menjadi satu-satunya pedoman iman, moral, dan rohani untuk seluruh warga Gereja.
3. Allah Anak, adalah Allah yang telah menjelma menjadi manusia seutuhnya, yaitu Yesus Kristus. Ia adalah satu-satunya Juru Selamat manusia. Dengan perantaraan-Nya manusia dapat langsung datang kepada Allah.
4. Allah Roh Kudus adalah Allah. Ia memanggil orang untuk percaya, mendiami, membaptiskan, memeteraikan, memberi karunia rohani, memenuhi, dan memperlengkapi setiap orang percaya untuk melanjutkan pelayanan Kristus melalui jemaat-Nya.
5. Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk bersekutu dengan Allah tetapi telah mendurhakai Allah dan jatuh ke dalam dosa.
6. Keselamatan adalah karya Allah yang dilakukan-Nya untuk manusia. Keselamatan itu hanya diperoleh melalui pertobatan dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, atas dasar anugerah Allah.
7. Gereja setempat adalah persekutuan orang-orang percaya yang telah dibaptiskan untuk mengemban Amanat Agung Tuhan Yesus. Gereja universal terdiri atas semua orang yang telah bertobat serta mengakui dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Gereja Baptis Indonesia Golden Boulevard, BSD City bersifat otonom dan berpemerintahan kongregasional, namun terikat dengan gereja-gereja Baptis Indonesia lainnya di Indonesia. Bentuk ikatan tersebut sebagai anggota dari keluarga besar Gabungan Gereja Baptis Indonesia.
8. Upacara Agung Gereja hanya ada dua macam, yaitu: Baptisan secara selam, dan Perjamuan Tuhan. Kedua upacara tersebut merupakan gambaran simbolis yang penuh dengan makna rohani.
9. Gereja dan Negara berkedudukan dan bertugas sendiri-sendiri, tetapi keduanya bekerja sama dengan selaras dan seimbang dalam membentuk manusia seutuhnya.
10. Pada hari akhir zaman Tuhan Yesus Kristus akan datang kembali.