Selasa, 1 Mei 2018
Pukul 05:00 - 08:00
Ibadah Pagi
Pengantar Ibadah
6 Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. 7 Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! 8 Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! 9 Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. (Mazmur 47:6-9)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.
Bacaan Alkitab
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. (1 Korintus 9:19)
Pengantar untuk Renungan
Kebebasan yang sehat adalah kebebasan yang terkendali dan bukan kebablasan. Adakalanya orang beranggapan bahwa kebebasan yang sejati adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya. Suatu pandangan yang nampaknya tepat namun sebenarnya keliru. Sebab kalau atas alasan kebebasan yang sebebas-bebasnya maka orang mengemudikan mobil tanpa mempedulikan atau menaati rambu-rambu lalu lintas maka ia akan mengakibatkan masalah bagi pengguna jalan lainnya. Jelas bahwa kebebasan yang kebablasan seperti itu merupakan cerminan dari sikap egois dan bukanlah kebebasan yang sejati. Kebebasan yang sehat adalah kebebasan yang dikendalikan hati nurani yang sehat, yaitu sikap tidak egois dan keinginan untuk hidup menjadi berkat bagi orang lain.
Kebebasan yang sehat inilah yang diamalkan oleh rasul Paulus seperti yang ia tulis di dalam 1Korintus 9. Ia menjelaskan bahwa dirinya bebas terhadap semua orang. Dalam hal ini yaitu bahwa sesungguhnya ia boleh saja hidup menurut budayanya sebagai seorang Yahudi. Namun demi memenangkan sebanyak-banyaknya orang bagi Kristus maka ia rela mengendalikan kebebasannya, dan menjadi hamba semua orang, yaitu dengan menyesuaikan diri dengan budaya orang-orang yang ia layani. Sikap tidak mementingkan diri sendiri dan keinginan untuk hidup menjadi berkat bagi orang lain ini mencerminkan sikap hatinya. Hati nurani yang sehat inilah yang mengendalikan Paulus di dalam mengamalkan kebebasannya, sehingga dengan demikian kebebasan dirinya merupakan kebebasan yang sehat.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah kebebasan Anda dikendalikan oleh hati nurani yang sehat? Apakah bukti dari jawaban Anda?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Tuhan, aku berterima kasih karena Engkau telah menyertai diriku dalam melewati empat bulan pertama dari tahun yang sedang aku jalani ini. Di dalam hari-hari yang telah aku jalani ini aku melihat besarnya anugerah-Mu karena Engkau rela memperhatikan diriku yang terbatas ini dengan kasih-Mu yang tidak terbatas. Tuhan, ajarlah diriku untuk mengikuti teladan-Mu, yaitu rela mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan hidup untuk menjadi berkat bagi orang lain. Dengan demikian aku dapat hidup di dalam kebebasan yang sehat, yaitu hidup di dalam kebebasan yang dikendalikan oleh hati nurani yang sehat.
Memasuki hari pertama di bulan kelima di tahun ini aku kembali menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Bentuklah diriku dengan firman dan Roh-Mu agar hati nuraniku semakin murni serta berkenan kepada-Mu. Sertailah diriku di hari-hari yang ada di hadapanku agar aku selalu berjalan bersama dengan diri-Mu. Tuntunlah hidupku dan berkatilah semua yang aku kerjakan dengan keberhasilan. Jadikan diriku saluran berkat-Mu bagi sesamaku dan tolonglah aku agar senantiasa hidup memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang telah rela merendahkan diri-Nya menjadi seorang hamba demi menyelamatkan umat manusia aku berdoa, amin.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Leksionari untuk Hari Ini
1Korintus 9
Mazmur 120
1Samuel 5-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar